JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah memberi peran yang lebih luas bagi para penyuluh swasta berpartisipasi terlibat aktif membenahi sumber daya alam dan sektor pangan. Ke depannya, kegiatan penyuluhan tidak melulu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kepala Badan Perikanan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan Suseno Sukoyono usai Rakor Sektretariat Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan (Bakornas P3K) di Jakarta, Kamis (9/1/2014).
BPSDM KP ditunjuk sebagai Sekretariat Bakornas P3K tahun 2014-2015.Bakornas P3K merupakan lembaga non struktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Lembaga ini bertugas mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan kinerja penyuluhan.
Suseno mengatakan,pemerintah akan membuka ruang yang lebih luas kepada sektor swasta terlibat aktif melakukan penyuluhan sektor pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. SDM dapat berasal dari dunia usaha, namun memiliki kompetensi di bidang penyuluhan.
Mengapa swasta direkrut? Suseno mengakui, selama ini penyuluh swasta memiliki mobilitas tinggi dengan perencanaan dan program kerja dengan tuntutan kontrak bisnis yang tinggi.
Namun,menurut Suseno, pemerintah tidak berdiam diri. Pihaknya tetap melakukan pendampingan melalui bantuan misalnya prasarana dan sarana yang berkenaan dengan program kerja kementerian terkait
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Sumber Daya Hayati Menko Perekonomian Diah Maulida mengatakan, pada waktunya kegiatan agribisnis tidak melulu menggantungkan sumber APBN. Pemerintah juga membuka peluang kerjasama dengan badan/lembaga internasional yang concern terhadap persoaalan pangan dan sumber daya alam.
Kepala BP SDM Kementerian Pertanian Winny Dian Wibawa menampik keterlibatan swasta itu akan menggiring visi pembangunan agribisnis semata mata kepada orientasi bisnis. Menurutnya,kinerja penyuluh swasta akan merujuk standard dan etika yang berlaku.
"Misalnya penyuluh tani dari sygenta yang memberikan informasi produk pertanian. Sejauh itu dianggap positif buat petani," terangnya. kbc10
http://kabarbisnis.com/read/2844365
0 komentar:
Posting Komentar